Selasa, 08 Oktober 2013

PENDEKATAN PENGAJARAN ATAU PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I
PENDEKATAN PENGAJARAN ATAU PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
A. Pengertian Pendekatan, Metoda dan Teknik Pengajaran Bahasa
1. Pendekatan adalah seperangkat asumsi yang bersifat aksiomatik mengenai hakikat bahasa, pengajaran bahasa dan belajar bahasa.
2. Metoda adalah seperangkat rencana keseluruhan yang bersifat prosedural dalam pengajaran bahasa secara ajeg, rapi, tertib, tidak ada bagian yang kontradiktif dan semua itu berdasarkan pendekatan terpilih.
3. Teknik adalah suatu muslihat atau cara, tipu daya, dalam menyajikan bahan dan sifatnya implementasi.
B. Jenis Pendekatan, Metoda dan Teknik Pengajaran Bahasa
a. Pendekatan pada pengajaran Bahasa Indonesia :
1) Pendekatan tujuan
2) Pendekatan komunikatif
3) Pendekatan CBSA
4) Pendekatan keterampilan proses
5) Pendekatan spiral
6) Pendekatan lintas materi
7) Pendekatan whole language
b. Jenis-jenis metoda menurut William Francis Macky :
1) Metoda langsung
2) Metoda alami
3) Metoda psikologikal
4) Metoda fonetik
5) Metoda membaca
6) Metoda tatabahasa
7) Metoda terjemahan tatabahasa
8) Metoda ekletik
9) Metoda unit
10) Metoda terjemahan
11) Metoda kontrol bahasa
12) Metoda mimikri-memorasi
13) Metoda teori-praktek
14) Metoda kognate
15) Metoda dwibahasa
c. Metoda menurut GBPP kurikulum 1984 :
1) Metoda penugasan
2) Metoda eksperimen
3) Metoda proyek
4) Metoda diskusi
5) Metoda widyawisata
6) Metoda bermain peran
7) Metoda demonstrasi
8) Metoda sosiodrama
9) Metoda pemecahan masalah
10) Metoda Tanya jawab
11) Metoda latihan
12) Metoda ceramah
13) Metoda bercerita
14) Metoda pameran
d. Teknik Pengajaran Bahasa
1) Teknik penugasan
2) Teknik diskusi
3) Teknik dramatisasi
4) Teknik Tanya jawab
5) Teknik latihan
6) Teknik bercerita
7) Teknik bermain peran
8) Teknik karyawisata
9) Teknik bisik berantai
10) Teknik bertanya
11) Teknik wawancara
12) Teknik ceramah
C. Hubungan Pendekatan, Metoda dan Teknik Pengajaran Bahasa
  Pendekatan merupakan landasan dalam merancang dan menilai serta melaksanakan proses belajar mengajar, sedangkan metoda merupakan rancangan procedural untuk merealisasikan pendekatan dan teknik merupakan pelaksanaan dari pendekatan dan metoda yang dilaksanakan atau dijabarkan berdasar metoda, harus serasi dan sejalan dengan pendekatan.


kegiatan majemen kurikulum


A.  KEGIATAN MANAJEMEN KURIKULUM
Pada kegiatan ini merupakan kegiatan yang perlu diperhatikan secara sungguh-sungguh oleh kepala sekolah beserta tim yang di bentuk untuk memudahkan pembagian tugas sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksanakan. Kepala sekolah berkewajiban untuk mengelola dan mengatur penyusunan kalender akademik, jadwal pelajaran, tugas dan kewajiban guru, serta program kegiatan sekolah. Kepala sekolah berkewajiban mengelola dan mengatur penyusunan kalender akademik, jadwal pelajaran, tugas dan kewajiban guru, serta kegiatan sekolah. Pada kegiatan ini hal-hal yang perlu diperhatikan oleh kepala sekolah adalah sebagai berikut :
a.         Kalender akademik disusun berdasarkan rencana program kegiatan yang akan berlansung di sekolah selama satu tahun kedepan. Penyusunan kalender akademik memberikan arah yang jelas tentang berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh sekolah selama satu tahun kedepan. Kalender akademik disusun berdasarkan kebutuhan dan hasil pemikiran bersama antara kepala sekolah dan guru akan memberikan kejelasan dalam merealisasikan program kegiatan sekolah. Kalender akademik yang telah disusun ini disosialisasikan kepada seluruh guru, siswa, orang tua siswa dan masyarakat. Dengan mengetahui kalender akademik diharapkan akan terjadi sinergi dalam mewujudkan program kegiatan yang akan dilaksanakan sekolah.
b.        Penyusunan jadwal pelajaran didasarkan kepada kewajiban mengajar guru 5 hari/minggu. Jadwal pelajaran disusun berdasarkan hasil musyawarah bersama, antara kepala sekolah dan guru. Dengan demikian guru akan bertanggung jawab dalam menyampaikan pelajaran kepada siswa. Untuk meningkatkan mutu pembelajaran diharapkan guru mengikuti kegiatan dalam MGMP.
c.         Pengaturan tugas dan kewajiban guru dilandasi oleh kebersamaan, keadilan, dan tidak menimbulkan permasalahan. Pembagian tugas dan kewajiban guru ini disesuaikan dengan bidang-bidang keahlian dan minat guru tersebut. Pembagian tugas didasarkan kepada beban tugas minimal dan keahliannya. Dengan demikian pada setiap guru diharapkan akan tumbuh motivasi untuk berprestasi, kebersamaan dalam merealisasikan program sekolah, sinerjik antara pimpinan, guru staf TU, dan orang tua dalam upaya meningkatkan mutu sekolah.
d.        Program kegiatan sekolah disusun berdasarkan kebutuhan nyata untuk meningkatkan, mengembangkan dan memajukan sekolah. Program kegiatan sekolah disusun berdasarkan visi, misi dan tujuan yang akan diwujudkan dalam kepemimpinan kepala sekolah bersama-sama seluruh komponen sekolah. Program kegiatan sekolah meliputi program internal sekolah dan program eksternal yang akan dilaksanakan sekolah. Program yang berkaitan dengan peningkatan mutu pembelajaran, pengembangan profesionalisme guru dan staf TU, program penataan kurikulum, program pengelolaan sarana dan prasarana sekolah, program pengelolaan keuangan sekolah, program pengembangan hubungan sekolah dengan masyarakat. Berbagai program kegiatan sekolah 1 tahun sampai dengan 5 tahun kedepan perlu diorganisir dan dikordinasikan secara cermat dan transparan.

Rabu, 26 Juni 2013


3. Fungsi Asesmen Berbasis kelas
Kita semua telah tahu bahwa tugas pendidik adalah mendesain materi dan situasi di kelas agar siswa
dapat belajar untuk mencapai kompetensi yang dipersyaratkan. Setelah Anda mempelajari apa
keunggulan dan tujuan dari asesmen khusunya asesmen berbasis kelas, maka perlu pula diketahui
fungsi dari penilaian kelas tersebut. Secara rinci fungsi dari penilaian kelas dapat dijelaskan sebagai
berikut (Diknas, 2006):
a. Kalau tujuan pembelajaran adalah pencapaian standar kompetensi maupun kompetensi dasar, maka
penilaian kelas ini dapat menggambarkan sejauhmana seorang peserta didik telah menguasai suatu
kompetensi.
b. Asesmen berbasis kelas dapat berfungsi pula sebagai landasan pelaksanaan evaluasi hasil belajar
peserta didik dalam rangka membantu peserta didik memahami dirinya, membuat keputusan tentang
langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program, pengembangan kepribadian maupun untuk
penjurusan, dalam hal ini terkait erat dengan peran guru sebagai pendidik sekaligus pembimbing.
c. Sejalan dengan tujuan asesmen yang telah dikemukakan di atas maka salah satu fungsi asesmen
berbasis kelas ini adalah menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa
dikembangkan peserta didik dan sebagai alat diagnosis yang membantu pendidik menentukan apakah
seorang siswa perlu mengikuti remedial atau justru memerlukan program pengayaan.
d. Dengan demikian asesmen juga akan berfungsi sebagai upaya pendidik untuk dapat menemukan
kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yang telah dilakukan ataupun yang sedang
berlangsung. Temuan ini selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar penentuan langkah perbaikan
proses pembelajaran berikutnya, guna peningkatan capaian hasil belajar siswa .
e. Kesemuanya dapat dipakai sebagai kontrol bagi guru sebagai pendidik dan semua stake holder
pendidikan dalam lingkup sekolah tentang gambaran kemajuan perkembangan proses dan hasil
belajar peserta didik.