BAB
I
PENDEKATAN PENGAJARAN ATAU PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
A. Pengertian Pendekatan, Metoda dan Teknik Pengajaran Bahasa
1. Pendekatan adalah seperangkat asumsi yang bersifat aksiomatik mengenai hakikat
bahasa, pengajaran bahasa dan belajar bahasa.
2. Metoda adalah seperangkat rencana keseluruhan yang bersifat prosedural dalam
pengajaran bahasa secara ajeg, rapi, tertib, tidak ada bagian yang kontradiktif
dan semua itu berdasarkan pendekatan terpilih.
3. Teknik adalah suatu muslihat atau cara, tipu daya, dalam menyajikan bahan
dan sifatnya implementasi.
B. Jenis Pendekatan, Metoda dan Teknik Pengajaran Bahasa
a. Pendekatan pada pengajaran Bahasa Indonesia :
1) Pendekatan tujuan
2) Pendekatan komunikatif
3) Pendekatan CBSA
4) Pendekatan keterampilan proses
5) Pendekatan spiral
6) Pendekatan lintas materi
7) Pendekatan whole language
b. Jenis-jenis metoda menurut William Francis Macky :
1) Metoda langsung
2) Metoda alami
3) Metoda psikologikal
4) Metoda fonetik
5) Metoda membaca
6) Metoda tatabahasa
7) Metoda terjemahan tatabahasa
8) Metoda ekletik
9) Metoda unit
10) Metoda terjemahan
11) Metoda kontrol bahasa
12) Metoda mimikri-memorasi
13) Metoda teori-praktek
14) Metoda kognate
15) Metoda dwibahasa
c. Metoda menurut GBPP kurikulum 1984 :
1) Metoda penugasan
2) Metoda eksperimen
3) Metoda proyek
4) Metoda diskusi
5) Metoda widyawisata
6) Metoda bermain peran
7) Metoda demonstrasi
8) Metoda sosiodrama
9) Metoda pemecahan masalah
10) Metoda Tanya jawab
11) Metoda latihan
12) Metoda ceramah
13) Metoda bercerita
14) Metoda pameran
d. Teknik Pengajaran Bahasa
1) Teknik penugasan
2) Teknik diskusi
3) Teknik dramatisasi
4) Teknik Tanya jawab
5) Teknik latihan
6) Teknik bercerita
7) Teknik bermain peran
8) Teknik karyawisata
9) Teknik bisik berantai
10) Teknik bertanya
11) Teknik wawancara
12) Teknik ceramah
C. Hubungan Pendekatan, Metoda dan Teknik Pengajaran Bahasa
Pendekatan merupakan landasan dalam merancang dan menilai serta
melaksanakan proses belajar mengajar, sedangkan metoda merupakan rancangan
procedural untuk merealisasikan pendekatan dan teknik merupakan pelaksanaan
dari pendekatan dan metoda yang dilaksanakan atau dijabarkan berdasar metoda,
harus serasi dan sejalan dengan pendekatan.
Selasa, 08 Oktober 2013
kegiatan majemen kurikulum
A.
KEGIATAN
MANAJEMEN KURIKULUM
Pada kegiatan ini merupakan kegiatan yang perlu
diperhatikan secara sungguh-sungguh oleh kepala sekolah beserta tim yang di
bentuk untuk memudahkan pembagian tugas sesuai dengan kegiatan yang akan
dilaksanakan. Kepala sekolah berkewajiban untuk mengelola dan mengatur
penyusunan kalender akademik, jadwal pelajaran, tugas dan kewajiban guru, serta
program kegiatan sekolah. Kepala sekolah berkewajiban mengelola dan mengatur
penyusunan kalender akademik, jadwal pelajaran, tugas dan kewajiban guru, serta
kegiatan sekolah. Pada kegiatan ini hal-hal yang perlu diperhatikan oleh kepala
sekolah adalah sebagai berikut :
a.
Kalender akademik
disusun berdasarkan rencana program kegiatan yang akan berlansung di sekolah
selama satu tahun kedepan. Penyusunan kalender akademik memberikan arah yang
jelas tentang berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh sekolah selama satu
tahun kedepan. Kalender akademik disusun berdasarkan kebutuhan dan hasil
pemikiran bersama antara kepala sekolah dan guru akan memberikan kejelasan
dalam merealisasikan program kegiatan sekolah. Kalender akademik yang telah
disusun ini disosialisasikan kepada seluruh guru, siswa, orang tua siswa dan
masyarakat. Dengan mengetahui kalender akademik diharapkan akan terjadi sinergi
dalam mewujudkan program kegiatan yang akan dilaksanakan sekolah.
b.
Penyusunan jadwal
pelajaran didasarkan kepada kewajiban mengajar guru 5 hari/minggu. Jadwal pelajaran
disusun berdasarkan hasil musyawarah bersama, antara kepala sekolah dan guru.
Dengan demikian guru akan bertanggung jawab dalam menyampaikan pelajaran kepada
siswa. Untuk meningkatkan mutu pembelajaran diharapkan guru mengikuti kegiatan
dalam MGMP.
c.
Pengaturan tugas dan
kewajiban guru dilandasi oleh kebersamaan, keadilan, dan tidak menimbulkan
permasalahan. Pembagian tugas dan kewajiban guru ini disesuaikan dengan
bidang-bidang keahlian dan minat guru tersebut. Pembagian tugas didasarkan
kepada beban tugas minimal dan keahliannya. Dengan demikian pada setiap guru
diharapkan akan tumbuh motivasi untuk berprestasi, kebersamaan dalam
merealisasikan program sekolah, sinerjik antara pimpinan, guru staf TU, dan
orang tua dalam upaya meningkatkan mutu sekolah.
d.
Program kegiatan
sekolah disusun berdasarkan kebutuhan nyata untuk meningkatkan, mengembangkan
dan memajukan sekolah. Program kegiatan sekolah disusun berdasarkan visi, misi
dan tujuan yang akan diwujudkan dalam kepemimpinan kepala sekolah bersama-sama seluruh
komponen sekolah. Program kegiatan sekolah meliputi program internal sekolah
dan program eksternal yang akan dilaksanakan sekolah. Program yang berkaitan
dengan peningkatan mutu pembelajaran, pengembangan profesionalisme guru dan
staf TU, program penataan kurikulum, program pengelolaan sarana dan prasarana
sekolah, program pengelolaan keuangan sekolah, program pengembangan hubungan
sekolah dengan masyarakat. Berbagai program kegiatan sekolah 1 tahun sampai
dengan 5 tahun kedepan perlu diorganisir dan dikordinasikan secara cermat dan
transparan.
Rabu, 26 Juni 2013
3. Fungsi Asesmen Berbasis kelas
Kita semua telah tahu bahwa tugas pendidik adalah
mendesain materi dan situasi di kelas agar siswa
dapat belajar untuk mencapai kompetensi yang
dipersyaratkan. Setelah Anda mempelajari apa
keunggulan dan tujuan dari asesmen khusunya asesmen
berbasis kelas, maka perlu pula diketahui
fungsi dari penilaian kelas tersebut. Secara rinci
fungsi dari penilaian kelas dapat dijelaskan sebagai
berikut
(Diknas, 2006):
a. Kalau tujuan pembelajaran adalah pencapaian standar
kompetensi maupun kompetensi dasar, maka
penilaian kelas ini dapat menggambarkan sejauhmana
seorang peserta didik telah menguasai suatu
kompetensi.
b. Asesmen berbasis kelas dapat berfungsi pula sebagai
landasan pelaksanaan evaluasi hasil belajar
peserta didik dalam rangka membantu peserta didik
memahami dirinya, membuat keputusan tentang
langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program,
pengembangan kepribadian maupun untuk
penjurusan, dalam hal ini terkait erat dengan peran
guru sebagai pendidik sekaligus pembimbing.
c. Sejalan dengan tujuan asesmen yang telah
dikemukakan di atas maka salah satu fungsi asesmen
berbasis kelas ini adalah menemukan kesulitan
belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa
dikembangkan peserta didik dan sebagai alat
diagnosis yang membantu pendidik menentukan apakah
seorang siswa perlu mengikuti remedial atau justru
memerlukan program pengayaan.
d. Dengan demikian asesmen juga akan berfungsi
sebagai upaya pendidik untuk dapat menemukan
kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yang
telah dilakukan ataupun yang sedang
berlangsung. Temuan ini selanjutnya dapat digunakan
sebagai dasar penentuan langkah perbaikan
proses
pembelajaran berikutnya, guna peningkatan capaian hasil belajar siswa .
e. Kesemuanya dapat dipakai sebagai kontrol bagi
guru sebagai pendidik dan semua stake holder
pendidikan dalam lingkup sekolah tentang gambaran
kemajuan perkembangan proses dan hasil
belajar
peserta didik.
Langganan:
Postingan (Atom)